Teori Organisasi umum pertemuan 3
PENGHARGAAN
DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
1.
Definisi
a. Definisi Reward (penghargaan)
Imbalan adalah jumlah pembayaran
yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan
pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.) Penghargaan (reward)
adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan,
baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan
dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, yang
merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang
diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka
bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam
mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.
Imbalan intrinsic adalah imbalan
yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup
rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk
memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting
bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan
yang berasal dari pekerjaan. Imbalan tersebut mencakup: uang, status, promosi
dan rasa hormat.
- Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
- Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
- Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada pekerjaan yang berwibawa.
- Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik
- Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan lain yang lebih tinggi.
b. Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah sebuah
cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang
berlaku secara umum. Dalam hal ini, hukuman diberikan ketika sebuah tingkah
laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan atau orang
yang bersangkutan tidak memberikan respon atau tidak menampilkan sebuah tingkah
laku yang diharapkan.
E.L. Thorndike (Reward and
punishment in animal learning, Contemporary psychological monograph, 1883, 8,
no. 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan
melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang
tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa bilamana hukuman nampak
melemakan tanggapan, hal itu merupakan dampak tidak langsung.
Dalam menjalankan organisasi
diperlukan sebuah aturan dan hukum yang berfungsi sebagai alat pengendali agar
kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan
hukum dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik
kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
Pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan
hukuman dapat lebih efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan
mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas
(tidak bersifat pribadi).
2.
Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment) dalam Organisasi
Dalam berorganisai misalnya, pemberlakuan metode Reward And
Punishment merupakan hal yang penting untuk membentuk pribadi dari warga
organisasi tersebut. Jika Punishment menghasilkan efek jera, maka Reward akan
menghasilkan efek sebaliknya yaitu ketauladanan, untuk membuat Reward dan
Punishment dapat berjalan denga baik diperlukan nya konsistensi yang dapat
menjamin bahwa reward yang diberikan haruslah bersifat konkrit (bermanfaat),
dan Punishment yang diberikan bersifat keras dan tidak pandang bulu.
Secara teori, penerapan reward dan punishment secara
konsekuen dapat membawa pengaruh positif, antara lain:
·
Mekanisme dan sistem kerja di Suatu
Organisai menjadi lebih baik, karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
·
Kinerja individu dalam suatu
Organisasi semakin meningkat, karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan
tepat sasaran.
·
Adaya kepastian indikator kinerja
yang menjadi ukuran kuantitatif maupun kualitatif tingkat pencapaian kinerja
para individu Organisai.
Pada dasarnya keduanya sama-sama dibutuhkan dalam memotivasi
seseorang, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam meningkatkan
kinerjanya. Keduanya merupakan reaksi dari seorang pimpinan terhadap kinerja
dan produktivitas yang telah ditunjukkan oleh bawahannya; hukuman untuk
perbuatan jahat dan ganjaran untuk perbuatan baik. Melihat dari fungsinya itu,
seolah keduanya berlawanan, tetapi pada hakekatnya sama-sama bertujuan agar
seseorang menjadi lebih baik, termasuk dalam memotivasi para pegawai dalam
bekerja.
3.
Tujuan Penghargaan (Reward) dan Hukuman (Punishment)
Ada tiga fungsi atau tujuan penting dari penghargaan yang berperan besar bagi
pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
·
Memperkuat motivasi untuk memacu
diri agar mencapai prestasi
·
Memberikan tanda bagi seseorang yang
memiliki kemampuan lebih
·
Bersifat Universal
Ada tiga fungsi atau tujuan penting dari hukuman yang berperan besar bagi
pembentukan tingkah laku yang diharapkan:
· Membatasi perilaku. Hukuman menghalangi terjadinya
pengulangan tingkah laku yang tidak diharapkan.
· Bersifat mendidik.
· Memperkuat motivasi untuk menghindarkan diri dari tingkah
laku yang tidak diharapkan
Ada beberapa cara yang dapat mengurangi tingkat kesalahan pegawai, maupun pemimpin dalam system pemberian penghargaan dan hukuman.
Cara mengurangi tingkat kesalahan pegawai yang dapat dilakukan oleh pemimpin perusahaan:
1. Pemimpin perusahaan memberikan peringatan lisan kepada pegawainya yang melakukan kesalahan.
2. Teguran keras diberikan jika pegawainya tetap melakukan kesalahan yang sama.
3. Memberikan peringatan tertulis
4. Pengurangan tanggung jawab
5. Pergantian posisi jabatan
6. Penurunan pangkat
7. Penundaan peningkatan gaji/promosi jabatan
8. Serta pemberhentian kerja.
Dari kesalahan pegawai, pemimpin perusahaan pun bisa saja melakukan kesalahan terhadap pegawainya, maka pegawai dapat menuntut penghargaan dari sang pemimpin, seperti:
1. Meminta Hak atas upah yang adil
2. Memohon kenaikan gaji
3. Memohon hak istimewa bila sewaktu-waktu pegawai melakukan pekerjaan yang dapat memajukan perusahaan.
Daftar Pustaka :
Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S. . 2011.Perilaku Keorganisasian : Universitas
Atma Jaya Yogyakarta
Prof. Dr. Sondang P. Siagian, M.P.A.2002 .Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja
.Jakarta :Rineka Cipta
Komentar
Posting Komentar